Memahami dengan Pemahaman

Sekian lama tidak menulis dalam website ini, rasanya perlu mengutarakan isi hati bukan isi peti. Artikel ini akan bercerita tentang keberpihakan terhadap kaum pinggiran yang semestinya mendapat intervensi penuh dari pemerintah. cerita ini berawal saat saya mendapatkan amanah untuk membantu menata kawasan pinggiran lebih tepatnya masyarakat pesisir kampung nelayan. …..

…..bersambung……

 

They learned to play on the safe side so not get hurt

jhonhardi lovers,  selamat sore semuanya…

“Mereka bermain disisi aman hingga tak terluka”, itulah tema yang kutuliskan bagi para sahabat  di jhonhardi.com. Sambil ngopi ala warkop atau cafe yang pura-pura terpasang wifi dengan sinyalnya kedap kedip hehehe. Kawan, seringkali mendengar kata cari aman atau mencari aman. Pertanyaan yang timbul mengapa harus dicari, apakah kurang aman, atau dalam kondisi darurat bahaya, Bisa jadi dua duanya. Kata cari aman digunakan untuk memperoleh keyamanan bagi seseorang yang tentunya belum aman. Benar sekali, tulisan ini menyampaikan pesan bahwa berapa banyak orang yang merasa kurang aman sehingga selalu mencari aman. Celakanya mencari aman bukan pada tempatnya. Banyak manusia yang mencari aman karena rasa takut yang berlebihan, takut tergusur dari posisinya saat ini. Kemudian….

 

 

Zakat Mal bukan Zakat Mall

Bulan suci ramadhan, adalah bulan yang dirindukan umat muslim di seluruh penjuru dunia tak terkecuali Indonesia. Bulan penuh berkah, magfiroh dan ampunan. Bahkan dikatakan setiap detik waktu di bulan ramadhan, Allah SWT’ melipatgandakan kenikmatan bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa dengan benar. Yang dimaksud benar adalah sesuai syariat tuntunan agama Islam. Puasa yang tidak hanya menahan makan minum serta hawa nafsu namun lebih dari itu seperti menahan dari situasi dan kondisi sosial yang terjadi dilingkungan. Sudah menjadi pemandangan yang kerap dijumpai, dilihat dan dirasakan oleh masyarakat atau kita semua, keramaian kemeriahan bulan ramadhan  tidak hanya di mushola atau masjid namun di pasar dan pusat perbelanjaan, toko, gerai, ritel, supermarket, hypermart ikut terimbas dengan momen bulan ramadhan, itu yang dikatakan bulan penuh berkah. Apakah ini hanya di Indonesia saja atau di semua negara dunia yang terdapat kaum muslim. Keyakinan saya pastilah bukan hanya di Indonesia saja namun di seluruh penjuru dunia. Konsep klasik teori ekonomi menjelaskan bahwa jika permintaan berlebih pasokan akan meningkat. Tentu saja dibarengin dengan harga barang akan mengikuti kenaikan jika permintaan lebih besar dari pasokan. Karena apa yang dikenal sebagai hukum ekonomi masih berlaku hingga saat ini. Terus bagaimana dengan bulan ramadhan. Seharusnya bulan ramadhan ini terjadi kebalikannya. Mengapa demikian, coba kita rasionalitaskan pemikiran kita. Dalam kondisi normal tidak sedang dalam kondisi bulan ramadhan, kita  makan sehari 3x ditambah dengan keinginan yang lainnya bisa jadi lebih dari itu. Dibulan ramadhan seharusnya makan hanya 2 kali yaitu waktu sahur dan saat berbuka. Artinya ada penghematan sebesar 1x konsumsi. Nah itu yang dimaksud kebalikannya. Dari kondisi konsumsi lebih besar menjadi lebih kecil. Namun tidak terjadi demikian secara umum. kondisi di bulan ramadhan bisa dikatakan sebagai momen puncak konsumsi yang lebih besar, lebih banyak dan lebih boros. Umat muslim yang tidak faham akan hakikat berpuasa di bulan ramadhan justru menghabiskan anggaran lebih besar. Aksi borong barang menjadi tradisi di awal bulan ramadhan dan di akhir bulan ramadhan. Kaum hawa, seolah tidak mau ketinggalan akan momen belanja besar besaran dengan dalih untuk kebutuhan keluarga. Sungguh ini pemandangan yang kerap dijumpai dan seolah menjadi kondisi yang permisif dimaklumi dan dibenarkan. Membelanjakan harta di mall bukan menafkahkan harta untuk beramal.

Bulan ramadhan sebagai ladang beramal dan menempa diri. Mempersempit jalan setan didalam diri dengan berpuasa. Puasa makan minum nafsu. Puasa gosip ghibah prasangka buruk. Menjadikan bulan ramadhan sebagai tempat beramal bersedekah berbagi. Satu bulan penuh melakukan hal yang disunahkan dan diwajibkan menjadikan sebuah kebiasaan menjadi karakter yang mengakar dalam diri umat muslim. Aktifitas harian diisi dengan bersedekah, berdzikir yang muaranya menuju kepada ketajaman hati untuk bisa memilah dan memilih apa yang baik dan tidak baik, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh umat muslim yang kafah. Oleh karena itu saudaraku’ bulan ramadhan jadikan sebagai bulan untuk menafkahkan rezeki dijalan Allah SWT melalui Zakat, infak dan sadaqah. Zakat untuk mensucikan hati dan fikiran. Zakat dari kita dan untuk kita. Zakat bukan hanya bermanfaat bagi diri namun bagi lingkungan. Akhir tulisan ini saya katakan Zakat mal bukan zakat mall*. Keluarkan hartamu dijalan  Allah SWT bukan sekedar untuk belanja.

DIREKTUR 673 PERUSAHAAN

Sudah memasuki bulan April hujan masih mengguyur sebagaian besar wilayah Indonesia. Namun berbeda dengan Kamis 17 April 2014 ini, sang matahari tampaknya selalu bersinar terang dan tidak menampakan kesedihan berupa mendung seperti hari-hari sebelumnya. Di ruangan yang berukuran 3 x 3,5 x 1 m2, duduk seorang pria yang gagah dengan sorot mata yang tajam. Berpakian rapi, baju lengan panjang, berkalungkan tanda pengenal dari salah satu perusahaan yang ternama di Indonesia. Pria itu dengan mimik serius, membuka beberapa buku sambil menatap ke layar Laptop didepannya. Sudah menjadi kebiasaanya selalu mambaca buku dan journal. Sesekali melihat kedepan barangkali ada yang masuk karena duduknya menghadap pas pintu masuk ruang utama. Kantor yang di tempati tidak begitu luas namun memanjang kira-kira ya 200 m2. Namun oleh sang pria yang ternyata berperan sebagai pimpinan dikantor itu, suasana kantor tampak begitu ramai dengan nuansa bisnis. Banyak gambar tertata disana sini. Siapapun orang yang datang begitu masuk kantor akan melihat informasi seputar aktifitas pengembangan bisnis yang dijalankan di kantor tersebut. Si Pria inilah yang memulai, mengawali, membangun serta mengembangkan sistem dikantor itu. Mulai dari tahap awal tahun 2005 hingga 2014 saat ini dan sampai yang akan datang. Impian si Pria ini ingin menjalankan amanah sebaik-baiknya dari perusahaan kantor pusat Jakarta yang telah mempercayakan kedirinya untuk membantu perusahaan-perusahaan yang tergabung sebagai mitra bisnis. Si pria ini menyadari bahwa tugas yang diembannya tidak mudah. Memetakan, mendampingi hingga memberikan solusi bisnis bagi perusahaan mitra adalah sesuatu yang penuh tantangan. Alhasil tahun 2005 sebanyak 17 perusahaan yang bergabung dan menjadi mitra bisnisnya. Kemudian tahun 2006 sebanyak 53 perusahaan, terus berkembang ke tahun 2007 hingga 2014 perusahaan mitra bisnis yang ditangani menjadi 673 perusahaan. Bisa dibayangkan sebanyak 673 perusahaan tersebut semua pernah merasakan sentuhan dingin kepiawian bagaimana mengelola bisnis sesuai kaidah keilmuan yang benar darinya. Memang tidak sendiri dalam melakukan, si Pria ini dibantu oleh beberapa orang tim hasil candradimuka dari si pria tersebut.

Setiap 3 jam sekali si pria itu menerima informasi dan permintaan konsultasi dari perusahaan-perusahaan yang menjadi mitranya baik dalam permasalahan manajemen, produksi, pemasaran serta dalam layanan aktifitas pembiayaan. Hampir dipastikan layanan manajemen bisnis kepada perusahaan mitra tidak sebatas hit n run atau teori saja namun langsung eksekusi ditempat bisnisnya.  Vici Vidi Visi…datang lihat eksekusi (he3x). Karena perilaku perusahaan mitra tidak bisa hanya sekedar teori tapi langsung didampingi dan lansung dilakukan. Hubungan si pria sendiri dengan pemilik bisnis murni hanya sebagai mitra, namun kepercayaan yang demikian besar inilah yang membuat perusahaan-perusahaan yang ditangani selalu ingin si pria terlibat dalam aktifitas perusahaan terutama dalam pengambilan keputusan bisnis. Peran yang sedemikian sentral manjadikan si pria ini seolah seorang direktur di 673 perusahaan.

insight:

….Bila kita ikhlas berbagi, insyaAllah berapapun banyaknya yang meminta dan sesempit apapun waktu kita punya pasti dimudahkan Tuhan Yang Maha Esa, karena GustiAllah ora sare kata si Mbok saya…

 

bejo bejaning wong lali, luwih bejo wong eling lawan waspodo

Kawan sekalian,

Beberapa waktu yang lalu, saya diundang dalam acara sarasehan yang membahas tantang penyelarasan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha. Acara yang menurut saya cukup menarik meskipun sudah terlambat. Menarik karena kalangan pendidikan menyadari bahwa selama ini mereka kebanyakan mencetak lulusan yang sebenarnya belum siap pakai, sedangkan terlambat karena pembahasan seperti ini sering kali digembar gemborkan bahkan sejak saya kuliah dahulu kala.

Pada awalnya sarasehan tersebut tidak membahas bagaimana kondisi masyarakat pada umumnya dengan adanya perdagangan bebas asean. Namun setelah ada satu pemaparan dari narasumber yang membawa tema tentang AEC Asian Economic Community, diskusipun menjadi menarik. Peserta yang kebanyakan adalah dari dunia pendidikan yaitu guru-guru SMK dan Lembaga Kursus. Mereka saling bertanya, menyampaikan dan berdebat yang intinya mereka sudah menyiapkan anak didiknya bisa bersaing dengan daerah atau negara asean lainnya.

Saya yang menyimak diskusi tersebut menjadi terharu, bagaimana tidak; mengapa semua peserta dan narasumber menjadi galau bahasa anak sekarang atau resah dan gelisah menunggu kata obie mesak,..

Kawan semestinya kita tidak perlu risau, takut atau galau karena semua  terjadi berdasarkan sunnah, dalam teori makro ekonomi ya ada supply ada demand. Artinya berlakunya AEC dikarenakan demand atau permintaan akan tenaga kerja dari suatu negara yang besar yang sesuai dengan kompetensi. Hal ini tidak hanya berlaku di negara asean. Bila kita cermati negara di benua lainpun sudah terjadi akulturasi tukar tenaga kerja dan atau share resaourch sejak jamanya collin powels.

Rekomendasi saya adalah, belajar sampai dinegeri china. Harfiah adalah siapapun kita dan sampai kapanpun diminta selalu belajar dan bersiap diri. Sejak lahir sampai mati diminta selalu menyiapkan diri sesuai dengan bidang keahlian. Hal itu sebenarnya sudah dianjurkan sejak jaman KeKhalifahan Rasullah SAW. Bahwa manusia diciptakan berbeda beda untuk saling kenal. Dengan saling kenal akan memberikan manfaat, nah bentuk saling kenal tersebut salah satunya adalah adanya sistem perdagangan bebas disemua lintas sektor, tidak hanya pergerakan barang tapi juga pergerakan manusia. Jadi tidak perlu resah dan gelisah’

Terakhir kawan, nitip dari mbah joyoboyo

” bejo bejaning wong lali, luwih bejo wong eling lawan waspodo”….

historis bisnis 2013

historis bisnis tahun 2013 ini apa? 

Ada dua kategori business moment yang mau diulik disini, yakni yang terjadi pada skala internasional ataupun juga di level nasional (dalam negeri).

Dalam skala global, salah satu babakan bisnis yang paling bersejarah di tahun 2013 ini adalah kejatuhan Nokia, yang kemudian resmi dicaplok oleh Microsoft.

Sejarah Nokia yang pertama kali berdiri di tahun 1871 (atau 142 tahun lalu) mungkin akan berubah secara signifikan setelah mereka di-akuisisi oleh raksasa pembuat aplikasi komputer.

Tanpa kecepatan merilis produk baru yang inovatif, sebuah bisnis niscaya akan terkubur digilas roda kompetisi. Tanpa ampun. Tak peduli perusahaan itu adalah sang legenda seperti Nokia, Blackberry atau Kodak.

Peristiwan lain dalam skala global yang layak dikenang, juga dengan duka yang lirih adalah ini : kematian Winamp.

Pada masanya, Winamp adalah legenda. Siapa yang tak kenal namanya. Digital music berutang budi begitu banyak pada layanan pemutar musik MP3 ini.

Namun demikian, ada dua momen yang mungkin layak dikenang, sebab ia akan memberikan dampak dramatis hingga puluhan tahun ke depan.

Yang pertama adalah peristiwa diresmikannya jalan tol yang melayang diatas laut, di pulau Bali (pertama kali di Indonesia). Diresmikan pada September 2013, jalan tol ini membentang indah di atas laut pulau Bali yang sudah terkenal eksotis.

Pembangunan jalan tol itu dilakukan oleh konsorsium BUMN seperti Jasa Marga, Adhi Karya dan Hutama Karya. Semua dilakukan oleh insinyur-insinyur lokal, dan pembangunan selesai lebih cepat dari target waktu yang ditetapkan (sebuah prestasi yang layak di-apresiasi).

Pembangunan jalan raya atau jalan tol itu pasti akan berdampak signifikan bagi ekonomi tanah air, khususnya lagi pulau Bali.

Sebab kita tahu, jalan raya + rel kereta api + pelabuhan adalah tiga pendekar sejati dalam pembangunan ekonomi bangsa. Bukan mal. Atau toko gadget.

Momen yang kedua baru terjadi minggu lalu. Tepat tanggal 9 Desember 2013, proses ground breaking Pertamina Energy Tower dimulai. Bismilah. Menara ini akan menjulang setinggi 99 lantai, 530 meter dan menjadikannya sebagai menara tertinggi ketiga di dunia (mengalahkan menara kembar Petronas juga).

Dua momen bisnis tersebut, niscaya akan memberikan dampak dramatis yang amat panjang bagi wajah bisnis Indonesia di masa depan.

Demikian sejumlah babakan bisnis historis yang telah terjadi di sepanjang 2013 ini, baik pada skala global ataupun skala nasional.

 credit by : mas ayodya antariksa publish jhonhardi

Menjadi Milik Bangsa Yang Bermanfaat

Assalamu’alaikum wr wb

Salam sejahtera, dan Selamat Siang

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, hari ini Astra Grup di Surabaya dapat ikut hadir di Kecamatan Sukolilo ini, untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam acara Roadshow Pahlawan Ekonomi 2013 di Kecamatan Sukolilo.

Di Acara Roadshow ini, Astra Grup Surabaya bekerjasama dengan Kecamatan Sukolilo membuat Biz-Corner untuk UMKM.  Di Biz Corner ini nantinya, para pengusaha UMKM tidak hanya mendisplay produksinya namun juga akan mendapatkan pelatihan pemasaran dan pendampingan pengembangan bisnis secara berkala dari Astra Grup dalam rangkaian program CSR Astra Grup Surabaya bidang pemberdayaan masyarakat.  Kami berharap Biz Corner ini dapat Pilot Project Model Pengembangan UMKM, kerjasama antara pihak swasta dan pemerintah daerah.

Selain Biz Corner, dalam kesempatan ini juga ingin kami laporkan ke Ibu Wali, di Kecamatan Sukolilo ini, Astra Grup Surabaya juga sedang mengembangkan sebuah Kampung Hijau Percontohan di RT 3 – RT 4, Kampung Tegal Timur Baru, Kelurahan Keputih.  Di kampung percontohan ini, Astra bersama sama warga mengembangkan 4 pilar CSR Astra Satu Indonesia, yaitu Pendidikan, Lingkungan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat dengan Pilar Pemberdayaan Masyarakat sebagai program utamanya.  Untuk kegiatan teknis operasional, Astra Grup dibantu juga oleh Lembaga Pengembangan Bisnis – Yayasan Dharma Bakti Astra, Waru.

Program Kampung Hijau Astra ini dimulai sejak 2013 ini dan direncanakan berakhir tahun 2015 dan diharapkan nantinya terbentuk pondasi kemandirian yang kuat dari Warga Kampung binaan.  Selain itu diharapkan juga dapat menjadi contoh pengembangan kampung mandiri di area lain di kotamadya Surabaya.

Dua program yang ada saat ini di Kecamatan Sukolilo tidak lepas dari partisipasi aktif warga Sukolilo, dan pemerintah kecamatan Sukolilo yang telah dirintis sejak Camat terdahulu, Bapak Muhammad Fikser hingga Camat saat ini, Ibu Kanti Budiarti.  Selain itu didukung penuh oleh cabang Astra Grup yang berlokasi usaha di Kecamatan Sukolilo dan sekitarnya, yaitu Auto 2000 & Orenz Taxi.  Untuk itu dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat.

Demikian sambutan singkat kami, semoga melalui acara Roadshow Pahlawan Ekonomi 2013 ini, akan terwujud saling pengertian antara seluruh komponen masyarakat kota Surabaya dalam upaya mensejahterakan rakyat.

Terima kasih

Wassalamualaikum wr wb

 

Surabaya, 13 November 2013

Ketua Koordinator Grup Astra Wilayah Surabaya

Statusiasi Ekonomi Yang Labil

Salju tengah turun dengan deras ketika seorang pria paruh baya tampak berdiri di sudut sebuah perpustakaan di kotanya. Pria paruh baya itu berambut ikal, dengan janggut dan brewok yang memenuhi sekujur dagunya.

Diantara rak-rak buku dgn koleksi ribuan buku, ia tampak menatap tajam cover bukunya yang baru saja ia rilis. Sambil mengelus-elus brewoknya yang tebal, ia menatap cover buku itu dengan bahagia.

Ia layak bangga, sebab karyanya itu kelak dikenang sejarah sebagai salah satu “konspirasi kemakmuran yang paling gemilang dalam melakukan kudeta terhadap dominasi kapitalisme global”. Ia berharap, karyanya itu mampu menghindarkan dunia dari statusiasi ekonomi yang labil.

Cover buku itu bersahaja. Hanya tertulis judulnya : Das Kapital. Dibawahnya tertulis : disusun oleh Karl Marx. Berlin tahun 1869.

Karl Marx, pria brewokan itu mungkin memang layak bersuka cita dengan bukunya itu. Sebab sejarah kelak mencatat : buku itulah yang paling gigih melawan eksploitasi kelas buruh oleh kelas pengusaha kapitalistik.

Maka simaklah kalimat-kalimat berikut yang tertuang dalam karyanya itu. Kaum pekerja selamanya hanya akan jadi sekrup dalam mesin kapitalisme yang terus menggilas, demikian ia pernah menulis.

Kelas pekerja/buruh akan terus jadi alat produksi (tidak beda dengan mesin) yang akan dieksploitasi oleh kaum pebisnis borjouis. Kaum pekerja hanya akan bermakna dalam nomer (nomer induk pegawai acap lebih penting dari nama orang).

Dalam deretan angka nomer induk pegawai itu, kaum buruh manusia lalu terpelanting dalam proses “dehumanisasi” dan “depersonalisasi”. Kaum buruh/pekerja itu diam-diam berubah menjadi “benda mati”, dan disedot “nilai produktivitasnya” demi kemakmuran para juragan bisnis.

Dengan kata lain, setiap tetes keringat kaum buruh/karyawan akan diperas demi akumulasi profit kaum bisnis kapitalis.

Dalam kelas-kelas seminar tentang entrepreneurship, sering diajarkan taktik leverage/daya ungkit. Leverage artinya : kita menggunakan tenaga ratusan orang lain untk menciptakan profit bagi kita sebagai pemilik bisnis.

Karl Marx menulis cara seperti itu tak beda dengan perbudakan. Modern slavery. Dan kaum pekerja yg akan terus jadi budak-budaknya.

Kini, ketika kaum pebisnis kian kapitalistik (ingat praktek outsourcing yang kian marak), kalimat-kalimat Marx itu mungkin tetap bergema.

Lewat buku Das Kapital itu, ia lalu menyodorkan alternatif : socialist economy. Ia menulis sebuah bisnis akan lebih mulia jika 100% sahamnya dimiliki oleh pekerja secara bersama-sama.

Itulah saat ketika tidak ada lagi kelas juragan dan kelas buruh. Sebab semua pekerja bersama-sama memiliki bisnis.

Koperasi mungkin model bisnis yang paling mirip dengan gagasan sosialisme Marx. Dan keadilan bisnis mungkin bisa dipeluk dengan jalan itu.

Sebab, betapa indahnya kalau 100% saham Telkomsel dimiliki oleh koperasi karyawannya.

Betapa elegannya, jika 100% saham Astra International dimiliki oleh koperasi karyawannya.

Dan sungguh, keadilan bisnis akan berkibar-kibar jika 100% saham Indofood, Aqua, dan Bank BCA dimiliki oleh koperasi karyawan mereka.

Karl Marx sudah memimpikan model bisnis seperti itu sejak 140 thn silam. Diantara butiran salju di kota Berlin.

Sungguh, gagasan itulah sejatinya yang layak disebut sebagai “konspirasi kemakmuran”. Sejenis konspirasi yang bisa mengkudeta labilnya ekonomi dunia yang kapitalistik.

Sayang, model bisnis impian seperti itu acap jatuh menjadi utopia (ilusi). Gagal di-ejawantah-kan menjadi realitas. Namun model bisnis seperti itu mungkin layak terus digaungkan. Sebab keadilan bisnis yang hakiki hanya bisa terwujud via jalan tersebut.

Inilah saat munculnya “class-less society” yang pernah diimpikan oleh Karl Max. Saat tiada lagi pertentangan kelas juragan vs kelas buruh. Saat tak ada lagi pembedaan antara kaum entrepreneur yang sok heroik dengan kaum pekerja yang terus ditindas.

Salju terus turun di kota Berlin. Ditemani secangkir kopi hangat, Marx terus merenungi isi bukunya, Das Kapital. Gagasan Marx tentang keadilan bisnis mungkin masih akan terus jadi fatamorgana, terjepit dalam hegemoni kapitalisme global.

Pagi itu, dingin yg membeku kian menyergap kota Berlin. Marx tampak menikmati tegukan terakhir kopi hangatnya.

tq mas Ayodya

salam jhon hardi

satuindonesia

Pemimpin = Perencana

Salah satu kunci kegemilangan sebuah organisasi bisa diukur dari cara mereka mendidik serta mengembangkan level kompetensi calon-calon manajer kunci yang akan meneruskan laju kinerja organisasi.

Dan salah satu tool yang amat ampuh dalam pemekaran kompetensi para calon manajer adalah via mekanisme assessment center, yang kemudian hasilnya ditindaklanjuti dengan serangkaian implementasi development action plan yang sistematis.

bagaimana impak dramatis kegiatan assessment center dan individual development plan dalam melejitkan kegemilangan kinerja organisasi.

salah satu tool untuk melacak tingkat kompetensi kita, khususnya dalam area kompetensi manajerial (seperti interpersonal skills, teamwork, leadership dan strategic thinking skills).

Melalui serangkaian tes seperti behavior-based interview, case analysis, in-basket exercise, presentation dan focused group discussion, metode Assessment Center berupaya untuk secara obyektif mengukur tingkat kompetensi manajerial kita.

Assessment center menjadi penting sebab dengannya kita mampu memetakan jejak kompetensi para key employees dalam perusahaan/organisasi. Tanpa peta yang jelas mengenai skala kompetensi para manajer kunci yang dimiliki, bagaimana sebuah perusahaan bisa menebak kinerja bisnisnya di masa mendatang?

Namun langkah yang juga krusial adalah ini : setelah hasil assessmet center diketahui, dan peta kompetensi karyawan kunci telah diringkus; so what’s next?

Disitulah lalu kita mengenal skema Individual Development Plan. Skema ini mencoba mendedahkan serangkaian development actions yang layak dibungkus untuk melentingkan level kompetensi kita. Dari mana sumber penyusunannya? Ya dari hasil Assessment Center Test yang tadi sudah dilakoni.

Begitulah, dalam Development Plan itu disusun sejumlah aksi nyata untuk kian melejitkan kompetensi para manajer (baik untuk area yang sudah kuat ataupun pada area yang need further improvement). Misal : melalui kegiatan mentoring, self study, penugasan dalam projek-projek khusus, ataupun dalam serangkaian seminar/workshop yang relevan. Durasi Development Plan biasanya antara 6 hingga 12 bulan.

Problem yang saya jumpai di sejumlah organisasi : Individual Development Plan (IDP) itu jarang ada yang dipantau dengan sungguh-sungguh. Para pengelola SDM-nya sering kehabisan energi dan sumber daya untuk melacak pelaksanaan IDP.

Padahal implementasi Development Plan itu adalah kunci : sebab inilah sejatinya pilar penting untuk menindaklanjuti hasil assessment center. Kombinasi hasil assessment center + implementasi development plan yang sistematis adalah ramuan ampuh untuk melejitkan kinerja human capital (dan kombinasi itu tidak boleh dihilangkan salah satunya).

Dalam aspek pemantauan Development Plan ini, mungkin kita bisa menengok pengalaman yang dilakukan oleh RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) perusahaan yang memproduksi kertas premium PaperOne.

Bahkan salah satu key performance indicators (KPI) yang mereka punyai adalah persentase Development Plan yang ter-implementasi sesuai rencana. Dengan KPI ini maka kegagalan dalam implementasi Employee Development Plan juga akan menjadi tanggung jawab mereka.

Saya kira, pelan-pelan semua organisasi bisnis di tanah air harus juga melakukan langkah seperti itu : sistematis dalam menyusun Development Plan (hasil dari assessment center), dan juga gigih dalam memastikan bahwa Development Plan itu di-implementasikan secara konkrit (dan bisa memberikan value berharga bagi pengembangan mutu SDM).

tq for mas Yodya Antariksa