Pemimpin = Perencana

Salah satu kunci kegemilangan sebuah organisasi bisa diukur dari cara mereka mendidik serta mengembangkan level kompetensi calon-calon manajer kunci yang akan meneruskan laju kinerja organisasi.

Dan salah satu tool yang amat ampuh dalam pemekaran kompetensi para calon manajer adalah via mekanisme assessment center, yang kemudian hasilnya ditindaklanjuti dengan serangkaian implementasi development action plan yang sistematis.

bagaimana impak dramatis kegiatan assessment center dan individual development plan dalam melejitkan kegemilangan kinerja organisasi.

salah satu tool untuk melacak tingkat kompetensi kita, khususnya dalam area kompetensi manajerial (seperti interpersonal skills, teamwork, leadership dan strategic thinking skills).

Melalui serangkaian tes seperti behavior-based interview, case analysis, in-basket exercise, presentation dan focused group discussion, metode Assessment Center berupaya untuk secara obyektif mengukur tingkat kompetensi manajerial kita.

Assessment center menjadi penting sebab dengannya kita mampu memetakan jejak kompetensi para key employees dalam perusahaan/organisasi. Tanpa peta yang jelas mengenai skala kompetensi para manajer kunci yang dimiliki, bagaimana sebuah perusahaan bisa menebak kinerja bisnisnya di masa mendatang?

Namun langkah yang juga krusial adalah ini : setelah hasil assessmet center diketahui, dan peta kompetensi karyawan kunci telah diringkus; so what’s next?

Disitulah lalu kita mengenal skema Individual Development Plan. Skema ini mencoba mendedahkan serangkaian development actions yang layak dibungkus untuk melentingkan level kompetensi kita. Dari mana sumber penyusunannya? Ya dari hasil Assessment Center Test yang tadi sudah dilakoni.

Begitulah, dalam Development Plan itu disusun sejumlah aksi nyata untuk kian melejitkan kompetensi para manajer (baik untuk area yang sudah kuat ataupun pada area yang need further improvement). Misal : melalui kegiatan mentoring, self study, penugasan dalam projek-projek khusus, ataupun dalam serangkaian seminar/workshop yang relevan. Durasi Development Plan biasanya antara 6 hingga 12 bulan.

Problem yang saya jumpai di sejumlah organisasi : Individual Development Plan (IDP) itu jarang ada yang dipantau dengan sungguh-sungguh. Para pengelola SDM-nya sering kehabisan energi dan sumber daya untuk melacak pelaksanaan IDP.

Padahal implementasi Development Plan itu adalah kunci : sebab inilah sejatinya pilar penting untuk menindaklanjuti hasil assessment center. Kombinasi hasil assessment center + implementasi development plan yang sistematis adalah ramuan ampuh untuk melejitkan kinerja human capital (dan kombinasi itu tidak boleh dihilangkan salah satunya).

Dalam aspek pemantauan Development Plan ini, mungkin kita bisa menengok pengalaman yang dilakukan oleh RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper) perusahaan yang memproduksi kertas premium PaperOne.

Bahkan salah satu key performance indicators (KPI) yang mereka punyai adalah persentase Development Plan yang ter-implementasi sesuai rencana. Dengan KPI ini maka kegagalan dalam implementasi Employee Development Plan juga akan menjadi tanggung jawab mereka.

Saya kira, pelan-pelan semua organisasi bisnis di tanah air harus juga melakukan langkah seperti itu : sistematis dalam menyusun Development Plan (hasil dari assessment center), dan juga gigih dalam memastikan bahwa Development Plan itu di-implementasikan secara konkrit (dan bisa memberikan value berharga bagi pengembangan mutu SDM).

tq for mas Yodya Antariksa

Leave a Comment


*