Haji, Abah, Buya….

Lebaran Haji telah tiba, Suasana suka gembira. Bagi yang menjalankan Ibadah Haji, tahun ini rasanya perlu lebih bersabar. Jamaah yang akan beribadah meskipun sudah lunas dan telah dinyatakan resmi berangkat ternyata masih ada kendala, seperti Visa yang belum terbit. Cobaan jamaah Haji yang diyakini akan membawa berkah bila selalu sabar dalam menghadapinya.

Sabar adalah oleh-oleh utama setelah jamaah pulang dari Haji. Warga awam menanggalkan sebutan Haji bagi mereka yang telah menjalankan ibadah Haji. Sebutan Haji, Abah dan Buya tidak melekat begitu saja. Hanya disandang oleh umat Islam yang sudah pernah menunaikan ibadah Haji, meski tidak semuanya disebut Haji, Abah atau Buya, namun Saking akrabnya sebutan tersebut akhirnya disingkat dengan panggilan Ji. Pernah suatu ketika ada teman berbincang dengan koleganya semua dipanggil Ji. yah, karena paling mudah nyebutin Ji daripada pak Haji. Demikian pula dengan sebutan Abah atau Bah, dan Buya.

Semoga teman-teman yang sudah memperoleh Gelar Haji, sehingga dituakan dengan disebut Abah maupun Buya ini bisa menjadi contoh terutama kesabarannya. Sabar dalam bertutur kata, bergaul dan menjadi contoh untuk tidak punya pamrih terhadap milik orang lain. Berani mengatakan yang haq dan bathil. Tidak lagi memiliki sikap yang clingusan, mengguncing, memakan harta yang bukan haknya. Semoga jamaah yang sekarang sedang menjalankan ibadah Haji diberikan kemudahan kelancaran.

“Wong temen bakal tinemu, man jada wa jada”

Salam persaudaraan

Ji, Bah, buya…

 

Leave a Comment


*