bejo bejaning wong lali, luwih bejo wong eling lawan waspodo

Kawan sekalian,

Beberapa waktu yang lalu, saya diundang dalam acara sarasehan yang membahas tantang penyelarasan antara dunia pendidikan dengan dunia usaha. Acara yang menurut saya cukup menarik meskipun sudah terlambat. Menarik karena kalangan pendidikan menyadari bahwa selama ini mereka kebanyakan mencetak lulusan yang sebenarnya belum siap pakai, sedangkan terlambat karena pembahasan seperti ini sering kali digembar gemborkan bahkan sejak saya kuliah dahulu kala.

Pada awalnya sarasehan tersebut tidak membahas bagaimana kondisi masyarakat pada umumnya dengan adanya perdagangan bebas asean. Namun setelah ada satu pemaparan dari narasumber yang membawa tema tentang AEC Asian Economic Community, diskusipun menjadi menarik. Peserta yang kebanyakan adalah dari dunia pendidikan yaitu guru-guru SMK dan Lembaga Kursus. Mereka saling bertanya, menyampaikan dan berdebat yang intinya mereka sudah menyiapkan anak didiknya bisa bersaing dengan daerah atau negara asean lainnya.

Saya yang menyimak diskusi tersebut menjadi terharu, bagaimana tidak; mengapa semua peserta dan narasumber menjadi galau bahasa anak sekarang atau resah dan gelisah menunggu kata obie mesak,..

Kawan semestinya kita tidak perlu risau, takut atau galau karena semua  terjadi berdasarkan sunnah, dalam teori makro ekonomi ya ada supply ada demand. Artinya berlakunya AEC dikarenakan demand atau permintaan akan tenaga kerja dari suatu negara yang besar yang sesuai dengan kompetensi. Hal ini tidak hanya berlaku di negara asean. Bila kita cermati negara di benua lainpun sudah terjadi akulturasi tukar tenaga kerja dan atau share resaourch sejak jamanya collin powels.

Rekomendasi saya adalah, belajar sampai dinegeri china. Harfiah adalah siapapun kita dan sampai kapanpun diminta selalu belajar dan bersiap diri. Sejak lahir sampai mati diminta selalu menyiapkan diri sesuai dengan bidang keahlian. Hal itu sebenarnya sudah dianjurkan sejak jaman KeKhalifahan Rasullah SAW. Bahwa manusia diciptakan berbeda beda untuk saling kenal. Dengan saling kenal akan memberikan manfaat, nah bentuk saling kenal tersebut salah satunya adalah adanya sistem perdagangan bebas disemua lintas sektor, tidak hanya pergerakan barang tapi juga pergerakan manusia. Jadi tidak perlu resah dan gelisah’

Terakhir kawan, nitip dari mbah joyoboyo

” bejo bejaning wong lali, luwih bejo wong eling lawan waspodo”….

2 thoughts on “bejo bejaning wong lali, luwih bejo wong eling lawan waspodo”

Leave a Reply to Pine Cancel reply


*