Person Of The Year

Tradisi pemilihan Man of the Year (kemudian diubah menjadi Person of the Year) sejatinya dimulai oleh majalah legendaris Time, sejak tahun 1927 silam. Yang dipilih adalah mereka yang dalam satu tahun tertentu telah memberikan impak dramatis (baik impak positive atau negative) bagi kehidupan banyak orang (karena kriteria ini, maka Hitler-pun pernah jadi Man of the Year majalah Time di tahun 1938).

Lalu siapa Business Person of the Year for 2012 dalam ranah bisnis di tanah air? Siapakah mereka-mereka yang selama tahun 2012 telah memberikan jejak yang cetar membahana dalam jagat bisnis di Indonesia?

Berikut nominasi tiga figur bisnis yang layak dipilih menjadi Business Person of the Year, dan kemudian terpilih satu diantaranya.

Figur Nominasi # 1 : Teddy Rachmat. Mungkin jarang orang yang seberuntung dan sehebat dia : bagus ketika menjadi pekerja profesional (sebagai CEO Astra International puluhan tahun), dan tetap hebat ketika menjalankan bisnis sendiri (business owner dari Triputra Group, distributor utama Honda Motor di wilayah Jawa Barat, serta pemegang saham Adaro, Adira, dan Assa Rent Car).

Di tahun 2012 ia melakukan dua hal penting. Yang pertama, menerbitkan bukunya yang berjudul “Pembelajaran TP Rachmat”. Sebuah buku maut yang merangkum filosofi bisnis Pak Teddy yang amat legendaris : focus on great people, and your business will grow forever.

Gebrakan dia yang kedua adalah melakukan Go Public untuk salah satu bisnisnya yang kian besar yakni Assa Rent Car, yang mendadak menjadi rival berat bagi TRAC – market leader dalam rental mobil bagi korporasi.

Pak Teddy telah 40 tahun malang melintang dalam jagat bisnis di tanah air. Kebesaran Astra tentu tak lepas dari tangan dinginnya. Kini meski kian sepuh, di tahun 2012 ini, ia tetap bergerak membesarkan imperium bisnisnya. Tetap dengan filosofi khas pak Teddy. Sebutlah itu “Teddy Rachmat Way”.

Figur Nominasi # 2 : Dahlan Iskan. Oke, sejatinya ia sekarang adalah menteri, bukan pebisnis murni. Namun ia adalah Menteri BUMN, sang jendral yang memayungi puluhan BUMN raksasa seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, Angkasa Pura; yang total di tahun 2012 memberikan laba bersih bagi negara sebesar Rp 140-an trilyun. Bukan angka yang sedikit sodara-sodara.

Sepanjang tahun 2012, Dahlan Iskan melakukan sejumlah gebrakan yang tak jarang mengundang kontroversi (dan justru karena itu ia layak dinominasikan) : mulai dari turun dari mobil mengatur antrian di pintu tol, ikut membersihkan toilet di bandara Soekarno Hatta, hingga gebrakan anti suap di lingkungan BUMN.

Meski tetap bernuansa positif, gebrakan-gebrakan Dahlan kadang menjadi terlalu “intervensionistik” : ia sepertinya ingin masuk terlibat dalam semua urusan BUMN (mungkin karena style dia yang begitu : to the point, ingin cepat selesai, dan kerja cepat serta tuntas).

Namun sebenarnya tugas paling penting Menteri BUMN hanya satu : memilih CEO hebat untuk semua BUMN yang ada (peran ini dijalankan dengan gemilang oleh Menteri BUMN terdahulu, yakni Sofyan Djalil). Cukup memilih CEO HEBAT bagi BUMN, dan semua proses akan berjalan dengan baik (tanpa harus gedebak-gedebuk mencoba menjadi pemadam kebakaran bagi semua masalah BUMN).

Finding the Right CEO for BUMN. Ini tugas utama dan paling penting bagi semua Menteri BUMN jika ingin roda BUMN terus bergerak melaju. Bukan ngurusi tugas-tugas lainnya.

Namun Dahlan Iskan tetaplah figur yang mencorong ditengah kebekuan birokrasi. Atas segala sepak terjangnya di tahun 2012, ia menjadi layak dinominasikan menjadi Business Person of the Year.

Figur Nominasi # 3 : RJ Lino. Oke, figur ini mungkin kurang dikenal publik. Namun sejatinya Lino adalah salah satu tokoh sentral bagi urat nadi ekonomi negeri ini.

RJ Lino adalah Dirut Pelindo II, yang membawahi pelabuhan Tanjung Priok. Tanpa banyak diketahui orang, pelabuhan Tanjung Priok adalah salah satu titik sentral roda ekonomi Indonesia. Bahkan mungkin paling sentral : tanpa truk kontainer yang naik turun di pelabuhan itu, bagaimana mungkin desktop dan printer dan Blackberry bisa sampai meja kantor Anda?

Dan sepanjang tahun 2012 Lino menjelmakan dirinya sebagai one of the best CEOs di negeri ini : ia bergerak cepat untuk melakukan transformasi bisnis Pelindo II.

Ia cepat mengambil keputusan berinvestasi new equipments and new facilities; serta cepat bergerak untuk membangun pelabuhan New Priok (yang akan menjadi pelabuhan besar di Asean menyaingi pelabuhan Singapore yang legendaris itu);

Lino juga memberikan wewenang luas bagi anak-anak muda terbaik Pelindo demi kemajuan bisnis. Ia juga amat fokus pada pengembangan mutu SDM : dalam tiga tahun ke depan ia akan mengirim 200 pegawai terbaik Pelindo II untuk sekolah master di berbagai sekolah di seluruh dunia.

Kalau saja RJ Lino diberi waktu 10 hingga 15 tahun untuk memimpin Pelindo II, maka pelabuhan itu bisa benar-benar mengalami perubahan yang dramatis.

RJ Lino adalah sosok teladan untuk mendobrak kebekuan pembangunan infrastruktur yang lamban : ia tipe CEO BUMN yang cepat mengambil keputusan, berani mengambil risiko, tidak birokratis, dan sekaligus punya visi yang kuat tentang arah masa depan bisnis.

Dengan melihat berbagai sepak terjang dari tiga figur diatas, maka RJ LINO yang paling layak dinobatkan sebagai Indonesian Business Person of the Year 2012.

Leave a Comment


*