Menurut Dave Reibstein, penulis buku called Marketing Metrics, 50+ Metrics Every Executive Should Master, perusahaan seringkali salah dalam menggunakan metric-metrik pemasaran. Misalnya, metrik yang paling umum digunakan, yaitu market share (pangsa pasar). Perusahaan seringkali melihat pada pangsa pasar untuk mengevaluasi bagaimana kinerja mereka. Namun kadang digunakan salah jika pendefinisiannya kurang jelas. Mungkin kita berbicara tentang pangsa pasar dalam rupiah, yaitu porsi pendapatan dalam industri, sementara orang lain mungkin saja berbicara mengenai pangsa pasar unit, yaitu jumlah unit barang yang terjual.
Kedua, Reibstein mengemukakan bahwa ketika Anda menghitung pangsa pasar, maka ada numerator, yaitu penjualan dan denominatornya yaitui penjualan industri. Namun pertanyaannya adalah, apa definisi industri Anda? Misalnya Anda berada pada bisnis printer dan berpikir bahwa pangsa pasar Anda dalam industri printer, namun bisa saja pesaing melihat pangsa pasar Anda adalah printer laserjet, misalnya.
Market Share adalah salah satu metric yang terpenting dalam mengukur efektivitas pemasaran. Reibstein mengungkapkan ada dua lagi metric yang terpenting, yaitu: share of requirement dan customer satisfaction (kepuasan pelanggan).
Share of requirement adalah berapa pangsa pasar merek Anda dari kategori total yang dilakukan oleh repeat buyer. Ini menunjukkan loyalitas pelanggan pada merek Anda. Jika share requirement tinggi, maka cara terbaik untuk berkembang adalah dengan memperoleh pelanggan baru. Namun jika share requirement rendah, maka Anda bisa memanfaatkan pelanggan yang sudah ada dan menjual lebih kepada mereka sehingga mereka membeli dalam porsi yang lebih banyak.
Kemudian metric ketiga yang juga penting adalah kepuasan pelanggan. Tentu saja ini penting karena Anda pasti ingin tahu sebaik apa Anda melayani pelanggan. Metrik ini juga penting untuk memperkirakan seberapa loyal para pelanggan Anda.
1 thought on “Mengukur Metrik Pemasaran”